-->
  • Featured Post

    Sedikit tentang Multiple Intelligence

    Multiple Intelligence merupakan sebuah teori yang digagas oleh Dr. Howard Gardner dan rekan-rekannya di Harvard University. Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang bernilai budaya. Ia mengatakan bahwa psikologi dan pendidik…

    Tanya Jawab Islam dengan Pak A. R

     TANYA :

        Pak AR, saya pernah mendengar cerita dari salah seorang yang pernah menunaikan ibadah haji bahwa di tanah suci itu akhiratnya dunia, atau tempat pembalasan. Seseorang yang berlaku jahat, kelak kalu dia pergi haji akan mendapat perlakuan jahat pula.

        Apakah benar tanah suci itu merupakan akhiratnya dunia atau tempat pembalasan?

        Bagaimana pula dengan orang yang telah melakukan taubat dan ingin menunaikan ibadah haji. Apakah dia juga mendaptkan pembalasan sesuai dengan kejahatan yang pernah diperbuat?

        

    Noor Hidhayanto

    Jalan Menur 169 C Kudus 59319 

    JAWAB

    Saudara Noor Hidhayanto. Buanglah jauh-jauh cerita semacam yang saudara dengar, karena tidak berdasa dan tidak benar sma sekali. Agama islam memberikan pengertian kepada kita bahwa yang bernama akhirat baru akan terjadi sesudah dunia kiamat.

        Bagi mereka yang sudah bertaubat dengan taubatan nasuha, insya allah akan selamat dari perbuatannya yang sudah-sudah. Mereka yang menjalankan ibadah haji secara benar dan bersih dari segala kesalahan, oleh Rasulullah dinyatakan sebagai orang yang dilahirkan kembali.

        Melaksanakan ibadah, termasuk ibadah haji, menurut tuntunan islam adalah berdasarkan kemampuan seseorang. Memang seyogyanya orang yang menjalankan ibadah haji sudah mungkin menjalankan ibadah-ibadah lainnya semaksimal mungkin. Tetapi hal ini tidak berarti menghalang- halangi bagi mereka yang belum berkemampuan pengetahuan agamanya, padahal sudah mampu secara material, kesehatan dan sebagainya.

        saudara Noor Hidhayanto. Cerita-cerita yang diluar ketentuan dan ajaran islam, tidak perlu menggoyahkan tekad dan niat seseorang dalam menjalankan ibadah haji.

     

    Tanya     :

    Pak Ar yang terhormat. Perkenankan kami memohon pejelasan kepada bapak atas beberapa hal di bawah ini

        1. Apakah semua syetan pasti berbbuat jelek ? tidak adakah yang berbuat baik misalkan menolong, memberi petunjuk atau mengobati seseorang?

        2. Apakah ruh orang yan gsudah meninggal itu dapat memasuki orang yang masih hidup ? kalau dapat, apakah semuanya dapat atau hanya ruh orang tertentu saja serta apakah orang yang dapat kemasukkan tersebut hanya orang tertentu saja? Kalau tidak dapat, apakah sebenarnya yang terjadi dengan orang yang kesurupan dan jalangkung ?

        3. Kami sering mendengar adanya dukun atau orang tua yang sanggup mengobati/menolong orang lain dengan jalan orangtua tersebut katanya kemasukkan/mendapat petunjuk dari sesorang yang sudah meninggal atau dari yang mbaurekso suatu tempat. Apakah yang sesungguhnya terjadi dengan orangtua tersebut, dan bagaimanakah sikap kita seharusnya ? mohon penjelasan agar kami mendapat pegangan yang pasti sehingga tidak keblinger.

    PS Martono

    Danukusuman RT 08 RW 03

    Sala 57154

    JAWAB :

        Saudara PS Martono. Menurut kepercayaan dalam islam, memang Alloh mempunyai makhluk halus yang tidak sealam dengan kita manusia. Makhluk halus itu, namanya jin.

        Adapun syetan, itu adalah manifestasi dari kejahatan yang bisa melalui jin dan bisa juga melalui manusia. Jin atau manusia Jadi, kalau syetan tidak ada yang berbuat baik. Tetapi kalau jin atau manusa bisa berbuat baik dan bisa juga berbuat jahat. Jelasnya, Manusia atau jin yang sedang berbuat jahat, itulah syetan.

        Menurut kepercayaan islam, ruh orang yang telah  meninggal dunia itu bertempat di alam barzah. Kalau ruh itu baik bertempat  di "illiyyun", dan sebaliknya ruh yang tidak baik tidak bertempat di "Illiyyun".  Tetapi jelas ruh orang yang sudah meninggal itu tidak menggembara di dunia, apalagi sampai memasuki orang -orang yang masih hidup.

        Ada pun yang bisa memasuki orang-orang yang masih hidup itu bukan ruh, tetapi mungkin jin. Oleh karena itu orang yang sedang kesurupan jin, itulah yang dinamakan  majnun.  Jadi itu bukan kesurupan ruh, tetapi kesurupan jin.

        Jalangkung itu pun sesungguhnya yang memasuki bukan ruh, tetapi jin. Di dalam Kitabul-arwah,  memang pernah ada orang yang menyatakan sempat berdialog dengan Thomas Alva Edison, penemu listrik. Dan edison memang menerangkan perjalanan hidupnya, sampai menerangkan pula tanggal kematiannya. Tetapi menurut kepercayaan islam, sesungguhnya itu bukan ruh Edison,  tetapi hanyalah jin yang menjelmakan dirinya sebagai Edison. Oleh karena itu maka kepercayaan terhadap "prewangan" jalangkung, paranormal dan sejenisnya tidak dibenarkan menurut tuntunan islam.

        Mengenai pertanyaan saudara yang terakhir, dapat saya jawab. Zaman ini kan zaman modern. Sehingga sebenarnya saudara tidak perlu berobat kepada orang-orang yang mengaku mendapat petunjuk dari seseorang yang sudah meninggal atau yang mbaurekso  suatu tempat. Pada umumnya, orang berbuat seperti itu, petunjuknya juga tidak benar. Lebih baik saudara berobat saja ke pada dokter yang sekarang ini ilmu kesehatannya sudah semakin maju.

     Tanya :

        Pak AR. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, saya membuka kedai. Sudah beberapa bulan ini dagangan saya tidak laku. Padahal sebelumnya, lumayanlah.

        Dari seorang tua (orang pinter) saya diberitahu tentang jatuhnya kedai saya, yang dikatakan memang tidak wajar (sengaja dijatuhkan seseorang agar tidak laku) karena merasa tersaing.

        Orang pintar itu menasihatiku agar saya tetap tabah, tidak menunjukkan rasa benci, dendam atau marah. Nasihat itu saya turuti dan sampai sekarang saya masih tetap bertahan dengan dagangan saya yang hanya sedikit dan kadang-kadang tidak laku juga.

        Saya jadi bingung pak. kalau saya tutup kedai saya, pasti orang yang memperdayaku akan mentertawakanku. Kalau saya bertahan terus, utang-utang akan semakin menumpuk. Tetapi rasa saya, saya ingin tetap bertahan demi membantu suami.

    Berdoalah bila seseorang menggunakan penglarisan agar daganganya laku dan laris? Jalan apa yang harus saya tempuh agar sesuai dengan ajaran agama islam.

    Jawab

        Saya menaruh simpati atas permasalahan yang nyonya kemukakan. Untuk itu, saya menasihatkan :

        1. Nyonya tidak usah menjalankan penglarisan dengan cara-cara yang memang tidak dibenarkan oleh agama islam

        2.Nyonya jangan berburuk sangka (menyangka-nyangka) kepada orang lain dengan tuduhan menjatuhkan dagangan nyonya dengan cara cara yang tidak dibenarkan menurut agama

        3. Nyonya boleh menawar-nawarkan dagangan untuk bisa laku dan laris kembali tanpa menjelek-jelekkan dagangan orang lain.

        Apabila nyonya berusaha dengan sungguh-sungguh seraya bertawakkal kepada Allah SWT. insya allah dagangan nyonya akan laku dan laris seperti sediakala. Disamping itu, sudah barang tentu nyonya harus berusaha menjaga mutu dan melengkapi dagangan di kedai nyonya.

        Saya ikut mendoakan semoga nyonya bangkit kembali, sehingga niat membantu suami mendapatkan rezeki dengan cara-cara yang halal dapat terlaksana dengan baik.


     

     

    Komentar

    Subscribe Our Newsletter