-->
  • Featured Post

    Sedikit tentang Multiple Intelligence

    Multiple Intelligence merupakan sebuah teori yang digagas oleh Dr. Howard Gardner dan rekan-rekannya di Harvard University. Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang bernilai budaya. Ia mengatakan bahwa psikologi dan pendidik…

    Teori belajar Bruner

     

    Jerome Bruner (1966) Menandai perkembangan kognitif manusia sebagai berikut :

    a. Perkembangan intelektual ditandai dengan adanya kemajuan dalam menanggapi suatu rangsangan

    b. Peningkatan pengetahuan tergantung ada perkembangan sistem penyimpanan informasi secara realis

    c. Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain melalui kata-kata atau lambang tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri.

    d. Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau orang tua dengan anak diperlukan bagi perkembangan kognitifnya.

    e. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena baasa merupakan alat komunikasi antara manusia. Untuk memaami konsep-konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu konsep kepada orang lain.

    f. Perkembangan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif secara simultan, memilih tindakan yang tepat,dapat memberikan prioritas yang berurutan dalam berbagai situasi.

    Dalam memandang proses belajar, Brener menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.Dengan teorinya yang disebut free discovery learning, ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Jika piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa seseorang, maka Bruner menyatakan bahwa perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif.

    Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yaitu : enactive,iconic, dan symbolic.

    1) Tahap enaktif, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. Artinya, dalam memahami dunia anak menggunakan pengetahuan motorik. Misalnya, melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya.

    2) Tahap ikonik, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi).

    3) tahap simbolik, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya. Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak sistem simbol. Semain matang seseorang dalam proses berpikirnya, semakin dominan sistem simbolnya . Meskipun begitu tidak berarti ia tidak lagi menggunakan sistem enaktif dan ikonik. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu bukti masih di perlukannya sistem enaktif dan ikonik dalam proses belajar.

                    Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang dapat di tingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikan sesuai dengan tahap perkembangan orang  tersebut. Gagasannya mengenai kurikulum spiral ( a spiral kurikulum) sebagai suatu cara mengorganisasikan materi pelajaran tingkat makro, menunjukkan cara mengurutkan materi pelajaran mulai dari mengajarkan materi secara umum, kemudian secara berkala kembali mengajarkan mteri yang sama dalam cakupan yang lebih rinci. Pendekatan penataan materi dari umum ke rinci yang dikemukakan dalam model kurikulum spiral merupakan bentuk penyesuaian antara materi yang dipelajari dengan tahap perkembangan kognitif orang yang belajar.

                    Demikian juga model pemahaman konsep dari Bruner ( dalam Degeng, 1989), menjelaskan bahwa embentukan konspe dan pemahaman konsep merupaakn dua kegiatan mengkategori yang berbeda yang menuntut proses berpikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatan yang menuntut proses berpikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatan mengkategori meliput mengidentifikasi dan menempatkan contoh-contoh (objek-objek atau peristiwa- peristiwa) ke dalam kelas dengan menggunakan dasar kriteria tertentu. Dalam pemahaman konsep, konsep-konsep sudah ada sebelumnya. sedangkan dalam pembentukan konsep adalah sebaliknya , yaitu tindakan untuk membentuk kategori-kategori baru. Jadi merupakan tindakan penemuan konsep.

                    Menurut Bruner, kegiatan mengkategori memiliki dua komponen yaitu ; 1) tindakan pembentukan konsep, dan 2) tindakan pemahaman konsep. Artinya, langkah pertama adalah pembentukan konsep, kemudian baru pemahaman konsep. Perbedaan antara keduanya adalah:

    1) Tujuan dan tekanan dari kedua bentuk perilaku mengkategori ini berbeda.

    2) Langkah-langkah dari kedua proses berpikir tidak sama.

    3) Kedua proses mental membutuhkan strategi mengajar yang berbeda.

                    Bruner memandang bahwa suatu konsep memiliki 5 unsur, dan seseorang dikatakan memahami suatu konsep apabila ia mengetahui semua unsur dari konsep itu, meliputi :

    1) Nama

    2) Contoh-contoh baik yang positif maupun yang negatif

    3) Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak

    4) rentangan karakteristik

    5) kaidah.

                    Menurut Bruner, pembelajaran yang selama ini diberikandi sekolah lebih banyak menekankan pada perkembangan kemampuan analisis, kurang mengembangkan kemampuan berpikir intuitif. Padahal berpikir intuitif sangat penting baigi mereka yang menggeluti bidang matematika, biologi, fisika, dan sebagainya, sebab setiap disiplin mempunyai konsep-kosep, prinsip, dan prosedur yang harus dipahami sebelum seseorang dapat belajar. Cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep,a rti, dan hubungan, melalui proses intiutif untuk akhirnya sampai keapda suatu kesimpulan ( discovery learning)


     

     

    Komentar

    Subscribe Our Newsletter