Featured Post
Psikologi Belajar : Jenis-Jenis Belajar
E.Jenis-jenis Belajar
1.Belajar Arti Kata-kata
Belajar arti kata-kata maksudnya adalah orang mulai menangkap arti yang tekandung dalam kata-kata yang digunakan.Pada mulanya suatu kata sudah dikenal, tetapi belum tahu artinya “anjing”, tetapi dia belum mengetahui bendanya, yaitu binatang yang disebutkan dengan kata itu. Namun lama kelamaan dia mengetahui juga apa arti kata “Kucing” atau “anjing. Dia sudah tahu bahwa kedua binatang itu berkaki empat dan dapat berlari. Suatuketika melihat seekor anjing dan anak tadi menyebutnya “kucing”.koreksi dilakukan bahwa itu bukan kucing, tapi anjing. Anak pun akhirnya tahu bahwa anjing itu bertubuh besar dengan telinga yang cukup panjang dan kucing itu bertubuh kecil dengan telinga yang kecil daripada anjing. Dengan begitu, maka kata kucing dapat anak mengerti sebagai simbol dari binatang dengan ciri-ciri tertentu yang dibedakan dari semua biantang, termasuk anjing.
Setiap pelajar atau mahasiswa pasti belajar arti kata-kata tertentu yang belum diketahui. Tanpa hal ini, maka sukar menggunakannya. kalaupun dapat menggunakanannya, tak urung ditemukan kesalahan penggunaan. Mengerti arti kata-kata merupakan dasar terpenting. Orang yang membaca akan mengalami kesukaran untuk memahami isi bacaan. Karena ide-ide yang terpatri dalam suatu kata atau kalimat hanya dapat dipahami dengan mengerti arti setiap kata. Dengan kata-kata itulah, para penulis atau pengarang melukiskan ide - idenya kepada sidang pembaca. Oleh karena itu penguasaan arti kata-kata adalah penting dalam belajar.
Resep wedang empon-empon
Alang – alang
- khasiat alang-alang
Rasa
akar alang-alang manis. bersifat sejuk,masuk meridian paru-paru,lambung, dan
kandung kemih. Alang-alang berkhasiat pereda demam (anti piretik),peluruh
kencing (dieuritik), menyejukkan dara untuk menghentikan pendarahan. dan
menghilangkan rasa haus.
- Resep
Untuk
obat yang diminum :
Rebus akar alang-alang kering (15-30 gram), bila menggunakan yang masih segar maka jumlahnya kira-kira 30-60 gram, sedang untuk bunga sekitar 5-10 miligram, dan tunas muda 5-10 gram. Bisa juga akar ditumbuk dan diperas airnya, atau yang kering digiling untuk dijadikan bubuk
Aplikasi Teori Kognitif dalam kegiatan pembelajaran
Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu aktifitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perseptual, dan proses internal. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif ini sudah banyak digunakan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi dan tujuan pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa. Sedangkan kegiatan pembelajarannya mengikuti prinsip - prinsip sebagai berikut.
Teori belajar bermakna Ausubel
Teori-teori
belajar yang ada selama ini masih banyak menekankan pada belajar asosiatif atau
belajar menghafal. Belajar demikian tidka banyak bermakna bagi siswa. Belajar
seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi yang dipelajari
diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
dalam bentuk struktur kognitif.
Struktur kognitif merupakan struktur organisasional yang ada dalam ingatan seseorang yang mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah ke dalam suatu unit konseptual. Teori kognitif banyak memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa perolehan dan retensi pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Yang paling awal mengemukakan konsepsi adalah ausubel.
amalan Mempermudah rezeki dan melunasi hutang
Salah satu pintu solusi terbesar adalah menyibukkan diri dengan doa-doa yang membuka pintu rezeki, mempermudah penyebabnya, sekaligus menolak kesempitan akibat utang, yang mendatangkan kehinaaan dan kesedihan di malam dan siang hari manusia. Jika seseorang bersegera menuju allah, apalagi dengan doa-doa khusus di bab ini, niscaya apa yang dipanjatkannya segera terkabul dan yang di cita-citakkannya lekas tercapai. Ada banyak riwayat tentang topik ini dari Nabi Saw. dan para pendahulu kita.Beberapa diantaranya akan kami sebutkan.
Teori belajar Bruner
Jerome Bruner (1966) Menandai perkembangan kognitif manusia
sebagai berikut :
a. Perkembangan intelektual ditandai dengan adanya kemajuan
dalam menanggapi suatu rangsangan
b. Peningkatan pengetahuan tergantung ada perkembangan
sistem penyimpanan informasi secara realis
c. Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan
berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain melalui kata-kata atau lambang
tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Hal ini
berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri.
d. Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau
orang tua dengan anak diperlukan bagi perkembangan kognitifnya.
e. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena baasa
merupakan alat komunikasi antara manusia. Untuk memaami konsep-konsep yang ada
diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu konsep
kepada orang lain.
f. Perkembangan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif secara simultan, memilih tindakan yang tepat,dapat memberikan prioritas yang berurutan dalam berbagai situasi.
Teori Perkembangan Piaget
Menurut piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, makan makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya.Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang bebeda usia akan berbeda pula secara kualitatif.
Bagaimana seseorang memperoleh kecakapan intelektual, pada umumnya akan berhubungan dengan proses mencari keseimbangan antara apa yang mereka rasakan dan mereka ketahui pada satu sisi dengan apa yang mereka lihat suatu fenomena baru sebagai pengalaman atau persoalan. Bila sesorang dalam kondisi sekarang dapat mengatasi situasi baru, keseimbangan mereka tidak akan terganggu. Jika tidak, ia harus melakukan adaptasi dengan lingkungannya.
Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik. Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekadar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Tidak seperti model belajar behavioristik yang mempelajari proses belajar hanya sebagai hubungan stimulus –respon, model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model belajar perseptual. Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingka laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak.
Teori Behavioristik atau kebiasaan dalam Belajar
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya.Menurut teori ini yang terpenting adalah masukkan atau input yang berupa stimulus dan keluaran yang output yang berupa respons. sebagai contoh, stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-cara tertentu, untuk membantu belajar siswa, sedangkan respon adalah reaksi atas tanggapan sisa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru(stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa(respon), semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur.