-->
  • Featured Post

    Sedikit tentang Multiple Intelligence

    Multiple Intelligence merupakan sebuah teori yang digagas oleh Dr. Howard Gardner dan rekan-rekannya di Harvard University. Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang bernilai budaya. Ia mengatakan bahwa psikologi dan pendidik…

    Teori Behavioristik atau kebiasaan dalam Belajar

     

    Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya.Menurut teori ini yang terpenting adalah masukkan atau input yang berupa stimulus dan keluaran yang output yang berupa respons. sebagai contoh, stimulus  adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-cara tertentu, untuk membantu belajar siswa, sedangkan respon adalah reaksi atas tanggapan sisa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru(stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa(respon), semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur.

    Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positife reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan. Misalnya, ketika peserta didik diberi tugaas oleh guru, ketika tugasnya ditambahkan maka ia akan semakin giat belajarnya. Bila tugas-tugas dikurangi dan pengurangan ini justru meningkatkan aktivitas belajarnya, maka pengurangan tugas merupakan penguatan negatif (negative reinforcement) dalam belajar. Jadi penguatan merupakan suatu bentuk stimulus yang penting diberikan (ditambahakan) atau dihilangkan (dikurangi) untuk memungkinkan terjadinya respon.

    Secara ringkas teori behavioristik mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. Sedangkan apa yang terjadi diantara stimulus dan respons dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan diukur. yang bisa diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respon. Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan  penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan (postive reinforcement) maka respons akan semakin kuat. demikian juga jika penguatan dikurangi (negative reinforcement ) maka respons juga akan meningkat.

    Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktivitas “mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban benar menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.

     

    Sumber :

    Dr. C. Asri Budiningsih. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka cipta.

    Komentar

    Subscribe Our Newsletter